5 Kesalahan Selama Kuliah Sambil Kerja


"Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan apapun berarti dia tidak pernah merealisasikan gagasan barunya."

Begitulah kira-kira nasihat Albert Einstein yang dikutip dalam buku 2012 Motivitamin Hidup Sukses karya Johanes Ariffin Wijaya.

Artikel ini saya persembahkan bagi siapapun, khususnya yang baru ingin memulai aktivitas kuliah sambil bekerja.

Tanpa bermaksud ingin menggurui, artikel ini semata saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya. 

Bukan juga ingin menggeneralisasi ataupun menjadikannya sebagai tolok ukur.

Seperti pepatah yang mengatakan, "Pengalaman adalah guru terbaik."

Semoga pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bagi saya, maupun bagi siapa saja agar tidak mengalami apa yang saya alami.

Tentunya juga, tidak berarti dengan menulis ini saya menjadi tidak mensyukuri apa yang telah terjadi dalam hidup saya.

Setelah melalui proses introspeksi, saya menemukan beberapa hal yang menjadi faktor penghambat kelulusan saya selama kuliah.

Berikut ini, saya uraikan kesalahan-kesalahan yang sekiranya perlu menjadi perhatian bagi siapa pun yang ingin berkuliah sambil bekerja:


1. Terlalu mementingkan pekerjaan dibanding kuliah

giphy.com

Ada kalanya terlalu mementingkan pekerjaan justru menjadi bumerang tersendiri bagi kita. 

Bukan berarti ini tidak baik, justru ini dapat menunjukkan profesionalitas kita dalam bekerja.

Namun, perlu diingat kembali bahwa tujuan utama kita ialah sebaik mungkin dapat menjalankan aktivitas kuliah.

Menjalani dua aktivitas yang berbeda kendatinya memang perlu kedisiplinan waktu.

Terkadang dalam menjalankannya, ada satu atau dua hal yang membuat kita harus memilih mana yang mesti diprioritaskan.

Dalam situasi yang saya alami, saya memilih lebih mementingkan pekerjaan dan mengorbankan kuliah saya.

Hasilnya, tentu saya berhasil menjadi seorang pekerja yang bertanggung jawab.

Di sisi lain, saya membuat masa studi kuliah saya menjadi jauh lebih panjang dari masa studi normal.

Hal ini tentunya bukanlah hal yang diharapkan oleh saya.

Apalagi jika bidang pekerjaan yang dipilih berbeda jauh dengan bidang studi kuliah.

Kalau bisa, carilah sebuah win-win solution dalam setiap situasi yang membuat Anda harus memilih mana yang harus diprioritaskan antara bekerja dan kuliah.

Pilih jalan terbaik yang tidak membuat Anda mengorbankan salah satunya.

Komunikasikan hal ini dengan atasan maupun dosen Anda.


2. Tidak memiliki tabungan yang cukup

giphy.com

Kesalahan ini cukup fatal mengingat tabungan berperan sangat penting dalam kelancaran administrasi kuliah.

Boleh dibilang, salah satu faktor yang membuat kelulusan Anda dapat dicapai tepat waktu ialah "kesehatan finansial."

Sepengalaman saya, beberapa teman saya (termasuk saya) yang mengalami masalah finansial juga mengalami keterlambatan kelulusan.

Beberapa di antaranya bahkan memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah.

Masalah finansial ini juga dapat mengganggu konsentrasi kita dalam menjalankan aktivitas kuliah maupun bekerja.

Tentunya, hal ini dapat disiasati di awal saat memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. 

Seandainya saya rutin menyisihkan sebagian dari penghasilan saya untuk ditabung, mungkin hal ini tidak akan menimpa saya.

Usahakan ketika kita memilih untuk kuliah sambil bekerja, biasakanlah dari awal untuk menabung.

Tabungan ini diperuntukkan bukan hanya untuk membayar kuliah dan kebutuhan kita saja, tetapi juga jika nantinya ada kebutuhan yang sifatnya mendesak.


3. Memilih kelas reguler

giphy.com

Sebagaimana yang kita ketahui, sebagian besar orang yang memilih kuliah sambil bekerja akan mengambil atau memilih kelas karyawan.

Hal ini bertujuan agar bobot perkuliahan dapat disesuaikan dengan aktivitas kerja kita.

Ketika mendaftar kuliah, awalnya saya sempat memilih kelas karyawan.

Namun, karena ada kesalahan teknis saat itu, akhirnya saya dimasukkan dalam kelas reguler.

Setelah itu, saya kemudian menjalani aktivitas kuliah dengan jadwal kelas reguler selayaknya mahasiswa biasa.

Hal ini kemudian yang membuat saya harus mencari pekerjaan yang menyesuaikan jadwal kuliah saya.

Beruntung, saya berhasil mendapatkan pekerjaan yang bisa disesuaikan dengan jadwal kuliah.

Namun, sekali lagi pilihan bidang pekerjaan tersebut sangat terbatas.

Alangkah lebih baik jika saat memutuskan untuk kuliah sambil bekerja Anda memilih mengambil kelas karyawan.

Selain kuliah tersebut dapat menyesuaikan waktu bekerja, Anda juga akan mendapat pilihan bidang pekerjaan yang lebih banyak dibanding harus bekerja di jadwal yang menyesuaikan waktu kuliah Anda.

4. Menyepelekan absensi

giphy.com

Salah satu faktor yang membuat Anda berhasil lulus tepat waktu ialah kehadiran, di samping ada hal lain yang juga tak kalah penting seperti nilai, komunikasi terhadap pihak kampus, dan tugas-tugas.

Kebijakan absensi pada setiap kampus memang berbeda-beda.

Ada yang memberlakukan mahasiswa hanya diperbolehkan tidak hadir di kelas selama maksimal tiga kali, ada juga yang lebih dari itu.

Kebijakan ini akan lebih fleksibel apabila kita mengambil kelas karyawan.

Karena biasanya, ada aturan khusus yang diberlakukan bagi kelas karyawan.

Salah satu faktor yang menghambat kelulusan saya ialah masalah absensi.

Beberapa mata kuliah harus saya ambil kembali karena tidak bisa diteruskan akibat ketidakhadiran yang melebihi tiga kali.



5. Tidak mengambil semester pendek

giphy.com

Semester pendek merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang dirasa belum cukup ataupun belum dinyatakan lulus.

Selain itu semester pendek juga berguna untuk mengulang kembali mata kuliah yang gagal akibat ketidakhadiran kita di kelas.

Selama kuliah, saya belum pernah sekalipun mengambil semester pendek.

Salah satu pertimbangan saya ialah, karena ketika libur kuliah kala itu saya gunakan waktunya untuk sepenuhnya bekerja.

Padahal, semester pendek sangat membantu kita dalam mengulang mata kuliah agar tidak perlu diulang di semester berikutnya. 

Sebaiknya dalam menjalani aktivitas kuliah sambil bekerja, gunakanlah semester pendek sebaik mungkin apabila memang diperlukan.


***

Kira-kira itulah beberapa kesalahan yang saya lakukan selama menjalani aktivitas kuliah sambil bekerja sehingga akhirnya masa studi kuliah saya melebihi batas normal.

Sekali lagi, semoga kesalahan ini dapat menjadi kiat bagi siapa saja yang ingin menjalani aktivitas kuliah sambil bekerja.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama